Monday, December 7, 2015

Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 di SDN CAWANG 09 PAGI

Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 di SDN CAWANG 09 PAGI dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia




Kelas     : LA53
Dosen : D5684-Siti Nadroh, S.Ag., M.Ag
Waktu   : Jumat, 30 Oktober 2015
Pukul     : 10.00-11.00
Lokasi    : SDN CAWANG 09 PAGI. Jalan Mesjid Bendungan RT/RW 003/007, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur

Tim yang Hadir :
Ketua                    : Firly Diananda
Anggota               :
1. Clarissa Suci
2. Dennis Devara Jingga
3. Fina Nurfiani
4. Helmi Rafif
Tim yang Tidak Hadir : -


Dari kiri ke kanan : Fina Nurfiani, Firly Diananda, Bapak Nana Ruhyana (Kepala Sekolah SDN Cawang 09 Pagi, Helmi Rafif, Clarissa Suci dan Dennis Devara Jingga)

Bagian Isi


Dalam beberapa minggu yang lalu kami melakukan suatu kegiatan, yaitu kegiatan mengecek data 8355 yang ada di sekolahan dengan yang ada di dinas pendidikan. Teori berdasarkan mata kuliah CB : Professional Development yang berhubungan dengan kegiatan tersebut adalah “ Prinsip prinsip etika profesi “. Sebagaimana kode etik profesi yang dijelaskan oleh Bertens (1997:297-283) bahwa “kode etik profesi sudah lama dirumuskan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang dipegang teguh oleh seluruh kelompok tersebut”. Karena kelompok kami bertugas dengan membawa nama Binus University, maka kelompok kami pun harus menjaga tingkah laku dan berlaku sopan terhadap pihak sekolah SDN Cawang 09 Pagi untuk menjaga nama baik Binus University. Selain itu menutut Prinsip Etika Profesi yang pertama, yaitu prinsip tanggung jawab, kelompok kami bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang kita lakukan dan juga terhadap hasilnya dan juga bertanggung jawab terhadap dampak pekerjaan kita pada kehidupan orang lain saat ini dan kemudian.

Perlengkapan yang persiapkan untuk kegiatan mengecek 8355 adalah dokumen milik sekolah  berisi data yang bersumber dari sekolah dan dokumen yang kami bawa yang berasal dari dinas. Kami mencocokkan apakah data yang berasal dari sekolah dan dinas sudah sama. Bila ada perbedaan, kami mengisi di kertas laporan untuk 8355. Petugas operator membantu kami untuk memperlancar acara ini. Pengecekan dilakukan di ruang kepala sekolah. Kerena hasilnya tidak ada perbedaan antara data yang dimiliki pihak SDN Cawang 09 Pagi dengan data yang kami bawa yang didapat dari Dinas, maka kami tidak melakukan input data Verifikasi 8355. Setelah Pendataan dan Validasi 8355 selesai, kami melanjutkan melakukan Validasi Pendidikan.

Kami melakukan Validasi Pendidikan dibantu oleh Bapak Nana Ruhyana (selaku Kepala Sekolah SDN Cawang 09 Pagi untuk mengisi 19 pertanyaan yang ada dalam google docs pengisian Validasi Pendidikan dari TFI (http://goo.gl/forms/GXGpkjs8ak). 



(Saat mencocokan data 8355 milik Diknas dan Sekolah)

Setelah semua kegiatan sudah diselesaikan sekitar pukul 11.00, salah satu guru yang berbaik hati menyuguhkan kami minuman untuk semua kelompok. Sembagi anggota lain beristirahat, Ketua Kelompok meminta bantuan Bapak Kepala Sekolah untuk mengisi Form Evaluasi Kegiatan guna menilai kinerja dari kelompok kami. Karena semua tugas terselesaikan, kami pun pamit dan mengucapkan Terimakasih kepada semua Kepala Sekolah, guru-guru dan murid-murid SDN Cawang 09 Pagi atas perlakuan mereka yang ramah dan profesional sehingga kegiatan berjalan efektif.  Tak lupa kami berfoto di depan Kantor Kepala Sekolah sebelumnya sebagai dokumentasi.


(Foto form evaluasi)

Bagian Penutup

                Setelah melakukan kegiatan pengecekan data 8355 dan melakukan validasi pendidikan di SDN CAWANG 09 PAGI, kami menyimpulkan bahwa semua data 8355 yang kami periksa sudah sama persis dengan dokumen yang kami bawa dari dinas. Dan validasi pendidikan sudah kami lampirkan di google docs sesuai dengan hasil wawancara kami dengan Bapak Kepala Sekolah.

                Untuk kedepannya dalam mempersiapkan perlengkapan perihal untuk pemeriksaan 8355 harus dicek kembali, karena kelompok kami terjadi sedikit kendala karena internet yang tidak stabil koneksinya membuat pengecekan 8355 jadi terhambat dan tidak sesuai dengan jadwal.

                Kegiatan yang kami lakukan pada saat ini tentu menambah pengalaman dan wawasan baru bagi kami. Melakukan tugas mulia dengan diberi kepercayaan penuh oleh Diknas DKI Jakarta serta membawa nama Universitas Binus dan Teach for Indonesia tentu melatih kami untuk bertugas secara profesional demi menjaga nama baik yang kami bawa. Dengan praktik langsung di lingkungan masyarakat tentu meningkatkan bersosialisasi.

Jumlah siswa kelas 1 yang kami data dan validasi 8355 ada 32 siswa dan hasilnya data yang dimiliki Dinas memang sama dengan yang dimiliki Sekolah.






Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN CAWANG 09 PAGI

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN CAWANG 09 PAGI dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia





Kelas     : LA53
Dosen : D5684-Siti Nadroh, S.Ag., M.Ag
Waktu   : Jumat, 30 Oktober 2015
Pukul     : 08.00-10.00
Lokasi    : SDN CAWANG 09 PAGI. Jalan Mesjid Bendungan RT/RW 003/007, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur
Tim yang Hadir :
Ketua                    : Firly Diananda
Anggota               :
1. Clarissa Suci
2. Dennis Devara Jingga
3. Fina Nurfiani
4. Helmi Rafif
Tim yang Tidak Hadir : -


Dari kiri ke kanan : Fina Nurfiani, Firly Diananda, Bapak Nana Ruhyana (Kepala Sekolah SDN Cawang 09 Pagi, Helmi Rafif, Clarissa Suci dan Dennis Devara Jingga)

Bagian Isi


                Kaitan kegiatan ini dengan teori yang diajarkan di kelas mata kuliah CB-Professional Development adalah tentang Aspek etis dalam Teknologi Informasi. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam bab tersebut adalah “Teknologi memudahkan kehidupan manusia, maka tepatlah kalau diasumsikan bahwa teknologi pada prinsipnya memperpanjang fungsi-fungsi tubuh manusia seperti kaki, tangan, mata, telinga sampai dengan otak manusia” (Gea&Wulandari, 2005:180). KJP (Kartu Jakarta Pintar) merupakan kartu yang berbentuk kartu debit yang bersi uang tunai untuk siswa/i SMA/SMK/MA, SMP/MTs dan SD/MI yang kurang mampu. Kecanggihan teknologi berupa kartu debit dapat memudahkan para pelajar penerima KJP untuk menarik uang tunai tanpa melalui teller. Selain itu  mekanisme KJP yakni menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai basis data untuk perbaikan sistem pendataan guna meminimalisir duplikasi dan data ganda. Ini sesuai dengan imperatif yang harus dipenuhi oleh manusia sebagai pencipta teknologi antara lain “mempertimbangkan tuntutan etis, mengedepankan maksud baik, menyuarakan kebenaran dan memperlihatkan keteladanan” (Gea & Wulandari, 2005:207-209).

Kami berkumpul di parkira Kampus Anggrek dan berangkat menggunakan mobil salah satu anggota kami, Helmi Rafif. Karena pengalaman sebelumnya ke SD Johar baru 17 yang kesiangan sampai sekolah karena lalulintas macet, akhirnya kami berangkat lebih awal yaitu pukul 06.00. Sesampainya disana kami disambut langsung oleh Kepala Sekolah Bapak Nana Ruhyana di Ruang Kepala Sekolah. Kami sekelompok yang mengenakan jas almamater binus melakukan persiapan untuk menginterview anak-anak SD yang menerima program KJP di ruang kepala sekolah SD Cawang. Kepala Sekolah SD memfasilitasi wawancara ini di lapangan sekolah yang berada ditengah-tengah sekolah yang dikelilingi ruang-ruang kelasnya, sehingga kegiatan berjalan lancar. Kepala sekolah meminta bantuan guru sekolah untuk memanggil anak-anak penerima KJP berkumpul untuk di wawancara. Sembari menunggu anak-anaknya hadir, kami menyiapkan pulpen, kertas berisi pertanyaan yang sudah dipersiapkan dinas, dan sikap ramah kami kepada anak-anak yang akan di interview. Firly sebagai ketua mengkoordinasikan anggota untuk menginterview enam anak untuk masing-masing anggota beserta firly agar lebih efektif. Setelah tiga puluh menit bersiap-siap, akhirnya anak-anak penerima KJP berkumpul di lapangan sekolah untuk interview. Setiap orang dari kami meminta tolong anak-anaknya untuk membuat barisan agar mempermudah wawancara. Untuk berbarisnya berisi enam anak. Setelah semua anak selesai diwawancara sekitar pukul 09.30, kami meminta bantuan Kepala Sekolah untuk mengisi lembar Form Evaluasi Kegiatan untuk survey kinerja kelompok kami.


(Foto form evaluasi kegiatan)

                Dari hasil Wawancara 30 anak penerima KJP yang kami lakukan, tidak ditemuka kejanggalan karena setiap anak sudah sesuai dengan kualifikasi yang sudah ditentukan dan memang layak untuk menerimanya. Kami baru sempat menginput hasil data Validasi dan Realisasi Kartu jakarta Pintar untuk SDN Cawang 09 Pagi  tepat seminggu kemudian di google docs yang TFI berikan.



Bagian Penutup


                Setelah melakukan kegiatan Validasi dan Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN CAWANG 09 PAGI, dapat kami simpulkan bahwa seluruh anak penerima KJP disana berhak dan layak untuk menerima KJP, karena kami sudah melakukan pengecekan dan tidak ada kejanggalan apapun dari hasil Tanya jawab dengan murid-murid disana.

                Untuk kedepannya, kegiatan validasi Kartu Jakarta Pintar perlu adanya persiapan, perencanaan agar tidak kewalahan pada saat mewawancarai murid-murid. Menggunakan metode dimana wawancara tentang pertanyaan yang berat mengenai kartu Jakarta pintar, bisa menjadi obrolan ringan Antara kelompok kami dengan sekumpulan murid-murid di SDN Cawang.

                Demikian laporan kami tentang pendataan validasi Kartu Jakarta Pintar kami buat untuk melaporkan kegiatan tentang apa saja yang telah kami lakukan dengan tujuan untuk menuntaskan kewajiban kami terhadap pemenuhan tugas dengan membantu Dinas DKI Jakarta dalam validasi KJP.

Jumlah siswa yang kami wawancara mengenai KJP ada 30 siswa dari 57 siswa penerima KJP di SDN Cawang 09 Pagi.






Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 di SDN JOHAR BARU 17 PG

Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 di SDN JOHAR BARU 17 PG, Jakarta Pusat dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia



Kelas     : LA53
Dosen : D5684-Siti Nadroh, S.Ag., M.Ag
Waktu   : Rabu, 21 Oktober 2015
Pukul     : 11.00-12.00
Lokasi    : SDN JOHAR BARU 17, PG. Jl. Kramat Jaya Baru Gg VIII Johar Baru Johar Baru Jakarta Pusat DKI Jakarta
Tim yang Hadir :
Ketua                    : Firly Diananda
Anggota               :
1. Clarissa Suci
2. Dennis Devara Jingga
3. Fina Nurfiani
4. Helmi Rafif
Tim yang Tidak Hadir : -


Dari kiri ke kanan : Fina Nurfiani, Helmi Rafif, Firly Diananda, Pak Aditya Naufal (PIC SDN JOHAR BARU 17 PG), Clarissa Suci dan Dennis Devara Jingga)
Keterangan : Karena papan nama sekolah SDN Johar Baru 17 pagi sudah tua, tulisannya pun sudah tidak bisa dibaca/ terlihat, sehingga kami memilih berfoto di depan papan keterangan kepemilikan tanah dari Pemprov. DKI

Bagian Isi

Dalam beberapa minggu yang lalu kami melakukan suatu kegiatan, yaitu kegiatan mengecek data 8355 yang ada di sekolahan dengan yang ada di dinas pendidikan. Teori berdasarkan mata kuliah CB : Professional Development yang berhubungan dengan kegiatan tersebut adalah “ Prinsip prinsip etika profesi “. Sebagaimana kode etik profesi yang dijelaskan oleh Bertens (1997:297-283) bahwa “kode etik profesi sudah lama dirumuskan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang dipegang teguh oleh seluruh kelompok tersebut”. Karena kelompok kami bertugas dengan membawa nama Binus University, maka kelompok kami pun harus menjaga tingkah laku dan berlaku sopan terhadap pihak sekolah SDN Johar Baru 17 untuk menjaga nama baik Binus University. Selain itu menutut Prinsip Etika Profesi yang pertama, yaitu prinsip tanggung jawab, kelompok kami bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang kita lakukan dan juga terhadap hasilnya dan juga bertanggung jawab terhadap dampak pekerjaan kita pada kehidupan orang lain saat ini dan kemudian.

Perlengkapan yang persiapkan untuk kegiatan mengecek 8355 adalah laptop berisi data yang bersumber dari sekolah dan dokumen yang kami bawa yang berasal dari dinas. Kami mencocokkan apakah data yang berasal dari sekolah dan dinas sudah sama. Bila ada perbedaan, kami mengisi di kertas laporan untuk 8355. Petugas operator membantu kami untuk memperlancar acara ini. Pengecekan dilakukan di ruang kepala sekolah. Kerena hasilnya tidak ada perbedaan antara data yang dimiliki pihak SDN Johar Baru 17 Pagi dengan data yang kami bawa yang didapat dari Dinas, maka kami tidak melakukan input data Verifikasi 8355. Setelah Pendataan dan Validasi 8355 selesai, kami melanjutkan melakukan Validasi Pendidikan.
Kami melakukan Validasi Pendidikan dibantu oleh Bapak Aditya Naufal (selaku PIC SDN Johar Baru 17 pagi yang merangkap sebagai Guru Olahraga sekolah tersebut) untuk mengisi 19 pertanyaan yang ada dalam google docs pengisian Validasi Pendidikan dari TFI (http://goo.gl/forms/GXGpkjs8ak).


Sekitar 20 menit kami mengajukan 19 pertanyaan tersebut, dan Pak Adi menjawabnya dengan ramah dan tegas. Sifat Pak Adi yang bersahabat sangat membantu kami melakukannya dengan efektif. Kami pun meminta Pak Adi untuk membantu mengisi Form Evaluasi Kegiatan dan menandatanganinya.


( Foto form evaluasi kegiatan)

Bagian Penutup

                Setelah melakukan kegiatan pengecekan data 8355 dan melakukan validasi pendidikan di SDN JOHAR BARU 17 PG, kami menyimpulkan bahwa semua data 8355 yang kami periksa sudah sama persis dengan dokumen yang kami bawa dari dinas. Dan validasi pendidikan sudah kami lampirkan di google docs sesuai dengan hasil wawancara kami dengan Pak Adi.

                Untuk kedepannya, pada saat melakukan validasi 8355 lebih baik jika menggunakan beberapa laptop agar melakukan validasi 8355 bisa berlangsung dengan cepat dan lebih effektif, agar tidak mengganggu kegiatan yang sedang berlangsung disekolah.

                Kelompok kami sadar bahwa dalam melaksanakan kegiatan dan membuat laporan masih ada beberapa kekurangan, karena kelompok kami masih menjadi yang lebih baik, kami berharap untuk mendapatkan kritik dan saran yang membangun agar melaksanakan kegiatan maupun membuat laporan akan jauh lebih baik lagi dari ini.

Jumlah siswa kelas 1 yang kami data dan validasi 8355 berjumlah 64 siswa dan semua data di Dinas sama dengan di Sekolah





Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN JOHAR BARU 17 PG

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN JOHAR BARU 17 PG, Jakarta Pusat dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia





Kelas     : LA53
Dosen : D5684-Siti Nadroh, S.Ag., M.Ag
Waktu   : Rabu, 21 Oktober 2015
Pukul     : 08.30-11.00
Lokasi    : SDN JOHAR BARU 17, PG. Jl. Kramat Jaya Baru Gg VIII Johar Baru Johar Baru Jakarta Pusat DKI Jakarta
Tim yang Hadir :
Ketua                    : Firly Diananda
Anggota               :
1. Clarissa Suci
2. Dennis Devara Jingga
3. Fina Nurfiani
4. Helmi Rafif
Tim yang Tidak Hadir : -





Dari kiri ke kanan : Fina Nurfiani, Helmi Rafif, Firly Diananda, Pak Aditya Naufal (PIC SDN JOHAR BARU 17 PG), Clarissa Suci dan Dennis Devara Jingga)
Keterangan : Karena papan nama sekolah SDN Johar Baru 17 pagi sudah tua, tulisannya pun sudah tidak bisa dibaca/ terlihat, sehingga kami memilih berfoto di depan papan keterangan kepemilikan tanah dari Pemprov. DKI

Bagian Isi


                Kaitan kegiatan ini dengan teori yang diajarkan di kelas mata kuliah CB-Professional Development adalah tentang Aspek etis dalam Teknologi Informasi. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam bab tersebut adalah “Teknologi memudahkan kehidupan manusia, maka tepatlah kalau diasumsikan bahwa teknologi pada prinsipnya memperpanjang fungsi-fungsi tubuh manusia seperti kaki, tangan, mata, telinga sampai dengan otak manusia” (Gea&Wulandari, 2005:180). KJP (Kartu Jakarta Pintar) merupakan kartu yang berbentuk kartu debit yang bersi uang tunai untuk siswa/i SMA/SMK/MA, SMP/MTs dan SD/MI yang kurang mampu. Kecanggihan teknologi berupa kartu debit dapat memudahkan para pelajar penerima KJP untuk menarik uang tunai tanpa melalui teller. Selain itu  mekanisme KJP yakni menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai basis data untuk perbaikan sistem pendataan guna meminimalisir duplikasi dan data ganda. Ini sesuai dengan imperatif yang harus dipenuhi oleh manusia sebagai pencipta teknologi antara lain “mempertimbangkan tuntutan etis, mengedepankan maksud baik, menyuarakan kebenaran dan memperlihatkan keteladanan” (Gea & Wulandari, 2005:207-209).

Pada tanggal 21 Oktober 2015, kami berkumpul di parkiran kampus Anggrek jam 06.30, karena kami akan berangkat menggunakan mobil salah satu anggota kami, Helmi Rafif, untuk ke SDN JOHAR BARU 17 PAGI. Setelah semua anggota kelompok berkumpul, kami pun segera berangkat. Perjalanan kami ke daerah Johar cukup memakan waktu yang panjang karena kondisi lalu lintas kota Jakarta yang macet di pagi hari. Kami tiba di tempat tujuan pada pukul 08.30. Persiapan yang kami lakukan pada kegiatan kali ini antara lain kami sekelompok yang mengenakan jas almamater binus beserta ID Binusian memperkenalkan diri kepada 30 anak penerima KJP. Kami mewawancarai anak-anak SD yang menerima program KJP di ruang kepala sekolah SD Johar baru 17 pagi. Melalui PIC SD Johar baru 17 pagi, Kepala Sekolah SD Johar baru 17 pagi berbaik hati mengizinkan kami menggunakan ruangannya untuk sementara waktu sehingga kegiatan berjalan lancar. Kepala sekolah meminta bantuan salah satu guru sekolah tersebut untuk memanggil anak-anak penerima KJP berkumpul untuk wawancara. Sembari menunggu anak-anaknya hadir, kami menyiapkan pulpen, kertas berisi pertanyaan yang sudah dipersiapkan dinas, dan sikap ramah kami kepada anak-anak yang akan di wawancara. Karena terdiri dari 30 anak yang akan kami wawancarai, maka tiap anggota tim kami bertanggung jawab mewawancarai 6 anak agar kegiatan wawancara lebih efektif. Setelah lima belas menit bersiap-siap, akhirnya anak-anak penerima KJP masuk ke ruangan kepala sekolah untuk wawancara. Wawancara kami bagi menjadi enam shift. Untuk satu shift nya berisi lima anak untuk di wawancara. Satu anak kami wawancara satu per satu. Setelah kegiatan wawancara pelajar penerima KJP selesai sekitar pukul 10.30, kami meminta PIC SDN JOHAR BARU 17, Pak Adi, untuk mengisi form evaluasi kegiatan dan menandatanganinya. 




(Saat anggota kami melakukan wawancana tiap anak di Kantor Kepala Sekolah SDN Johar Baru 17 Pagi)





(Foto form evaluasi kegiatan Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN Johar Baru 17 Pagi)

Kami pun baru sempat menginput data hasil Validasi dan Realisasi Kartu Jakarta Pintar setelah beberapa minggu kemudian karena Pak Adi (PIC SDN Johar Baru 17 Pagi) lupa menyimpan dimana contoh sampel struk penggunaan KJP siswa/i tersebut, sehingga baru dikirimkan lewat e-mail oleh Pak Adi ke e-mail ketua kelompok kami beberapa minggu kemudian.







Bagian Penutup


Setelah melakukan kegiatan Validasi dan Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN JOHAR BARU 17 PG, dapat disimpulkan bahwa semua anak penerima KJP disana memang berhak dan layak untuk menerimanya, karena mereka sudah sesuai dengan kualifikasi dan persyaratan serta tidak ditemukan kejanggalan apapun dari hasil wawancara yang kami lakukan pada mereka.

Untuk kedepannya, kami berharap untuk lebih memiliki metode yang lebih efektif ketika memberikan wawancara kepada murid-murid SD, mungkin dengan suasana yang tenang dan nyaman, agar anak-anak       tersebut tidak menjawab pertanyaan dengan terburu-buru dan mereka bisa tetap santai ketika menjawab.

    Berbicara dengan anak-anak memerlukan penggunaan Bahasa yang sesuai dengan daya cerna mereka.         Kita tidak bisa menggunakan Bahasa yang kita gunakan sehari-hari digunakan untuk berbicara dengan           anak -anak, harus lebih sopan, lebih jelas, tanpa penggunaan kata ambigu. Untuk itu, perlu juga kita               persiapan, dan berlatih agar tidak salah bicara didepan anak-anak.

Jumlah siswa SDN Johar Baru 17 Pagi yang kami wawancara ada 30 siswa dari 176 siswa penerima KJP