Monday, December 7, 2015

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN JOHAR BARU 17 PG

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN JOHAR BARU 17 PG, Jakarta Pusat dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia





Kelas     : LA53
Dosen : D5684-Siti Nadroh, S.Ag., M.Ag
Waktu   : Rabu, 21 Oktober 2015
Pukul     : 08.30-11.00
Lokasi    : SDN JOHAR BARU 17, PG. Jl. Kramat Jaya Baru Gg VIII Johar Baru Johar Baru Jakarta Pusat DKI Jakarta
Tim yang Hadir :
Ketua                    : Firly Diananda
Anggota               :
1. Clarissa Suci
2. Dennis Devara Jingga
3. Fina Nurfiani
4. Helmi Rafif
Tim yang Tidak Hadir : -





Dari kiri ke kanan : Fina Nurfiani, Helmi Rafif, Firly Diananda, Pak Aditya Naufal (PIC SDN JOHAR BARU 17 PG), Clarissa Suci dan Dennis Devara Jingga)
Keterangan : Karena papan nama sekolah SDN Johar Baru 17 pagi sudah tua, tulisannya pun sudah tidak bisa dibaca/ terlihat, sehingga kami memilih berfoto di depan papan keterangan kepemilikan tanah dari Pemprov. DKI

Bagian Isi


                Kaitan kegiatan ini dengan teori yang diajarkan di kelas mata kuliah CB-Professional Development adalah tentang Aspek etis dalam Teknologi Informasi. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam bab tersebut adalah “Teknologi memudahkan kehidupan manusia, maka tepatlah kalau diasumsikan bahwa teknologi pada prinsipnya memperpanjang fungsi-fungsi tubuh manusia seperti kaki, tangan, mata, telinga sampai dengan otak manusia” (Gea&Wulandari, 2005:180). KJP (Kartu Jakarta Pintar) merupakan kartu yang berbentuk kartu debit yang bersi uang tunai untuk siswa/i SMA/SMK/MA, SMP/MTs dan SD/MI yang kurang mampu. Kecanggihan teknologi berupa kartu debit dapat memudahkan para pelajar penerima KJP untuk menarik uang tunai tanpa melalui teller. Selain itu  mekanisme KJP yakni menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai basis data untuk perbaikan sistem pendataan guna meminimalisir duplikasi dan data ganda. Ini sesuai dengan imperatif yang harus dipenuhi oleh manusia sebagai pencipta teknologi antara lain “mempertimbangkan tuntutan etis, mengedepankan maksud baik, menyuarakan kebenaran dan memperlihatkan keteladanan” (Gea & Wulandari, 2005:207-209).

Pada tanggal 21 Oktober 2015, kami berkumpul di parkiran kampus Anggrek jam 06.30, karena kami akan berangkat menggunakan mobil salah satu anggota kami, Helmi Rafif, untuk ke SDN JOHAR BARU 17 PAGI. Setelah semua anggota kelompok berkumpul, kami pun segera berangkat. Perjalanan kami ke daerah Johar cukup memakan waktu yang panjang karena kondisi lalu lintas kota Jakarta yang macet di pagi hari. Kami tiba di tempat tujuan pada pukul 08.30. Persiapan yang kami lakukan pada kegiatan kali ini antara lain kami sekelompok yang mengenakan jas almamater binus beserta ID Binusian memperkenalkan diri kepada 30 anak penerima KJP. Kami mewawancarai anak-anak SD yang menerima program KJP di ruang kepala sekolah SD Johar baru 17 pagi. Melalui PIC SD Johar baru 17 pagi, Kepala Sekolah SD Johar baru 17 pagi berbaik hati mengizinkan kami menggunakan ruangannya untuk sementara waktu sehingga kegiatan berjalan lancar. Kepala sekolah meminta bantuan salah satu guru sekolah tersebut untuk memanggil anak-anak penerima KJP berkumpul untuk wawancara. Sembari menunggu anak-anaknya hadir, kami menyiapkan pulpen, kertas berisi pertanyaan yang sudah dipersiapkan dinas, dan sikap ramah kami kepada anak-anak yang akan di wawancara. Karena terdiri dari 30 anak yang akan kami wawancarai, maka tiap anggota tim kami bertanggung jawab mewawancarai 6 anak agar kegiatan wawancara lebih efektif. Setelah lima belas menit bersiap-siap, akhirnya anak-anak penerima KJP masuk ke ruangan kepala sekolah untuk wawancara. Wawancara kami bagi menjadi enam shift. Untuk satu shift nya berisi lima anak untuk di wawancara. Satu anak kami wawancara satu per satu. Setelah kegiatan wawancara pelajar penerima KJP selesai sekitar pukul 10.30, kami meminta PIC SDN JOHAR BARU 17, Pak Adi, untuk mengisi form evaluasi kegiatan dan menandatanganinya. 




(Saat anggota kami melakukan wawancana tiap anak di Kantor Kepala Sekolah SDN Johar Baru 17 Pagi)





(Foto form evaluasi kegiatan Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN Johar Baru 17 Pagi)

Kami pun baru sempat menginput data hasil Validasi dan Realisasi Kartu Jakarta Pintar setelah beberapa minggu kemudian karena Pak Adi (PIC SDN Johar Baru 17 Pagi) lupa menyimpan dimana contoh sampel struk penggunaan KJP siswa/i tersebut, sehingga baru dikirimkan lewat e-mail oleh Pak Adi ke e-mail ketua kelompok kami beberapa minggu kemudian.







Bagian Penutup


Setelah melakukan kegiatan Validasi dan Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN JOHAR BARU 17 PG, dapat disimpulkan bahwa semua anak penerima KJP disana memang berhak dan layak untuk menerimanya, karena mereka sudah sesuai dengan kualifikasi dan persyaratan serta tidak ditemukan kejanggalan apapun dari hasil wawancara yang kami lakukan pada mereka.

Untuk kedepannya, kami berharap untuk lebih memiliki metode yang lebih efektif ketika memberikan wawancara kepada murid-murid SD, mungkin dengan suasana yang tenang dan nyaman, agar anak-anak       tersebut tidak menjawab pertanyaan dengan terburu-buru dan mereka bisa tetap santai ketika menjawab.

    Berbicara dengan anak-anak memerlukan penggunaan Bahasa yang sesuai dengan daya cerna mereka.         Kita tidak bisa menggunakan Bahasa yang kita gunakan sehari-hari digunakan untuk berbicara dengan           anak -anak, harus lebih sopan, lebih jelas, tanpa penggunaan kata ambigu. Untuk itu, perlu juga kita               persiapan, dan berlatih agar tidak salah bicara didepan anak-anak.

Jumlah siswa SDN Johar Baru 17 Pagi yang kami wawancara ada 30 siswa dari 176 siswa penerima KJP

No comments:

Post a Comment